Tips Menjaga Kesehatan Mental Saat Kerja Remote Dari Rumah – Bekerja dari rumah atau kerja remote memang terdengar menyenangkan. Tidak perlu bermacet-macetan, bisa kerja pakai piyama, dan lebih fleksibel soal waktu. Tapi kenyataannya, kerja remote juga bisa menguras mental jika tidak dikelola dengan baik.

Tanpa batasan ruang dan waktu yang jelas, kamu bisa merasa terjebak di rutinitas yang itu-itu saja. Belum lagi rasa kesepian, distraksi digital, atau sulit “benar-benar berhenti” bekerja karena semua ada di satu tempat.
Oleh karena itu, penting banget buat para pekerja remote untuk tahu tips menjaga kesehatan mental saat kerja remote dari rumah. Bukan cuma agar produktif, tapi juga agar tetap bahagia dan seimbang.
1. Buat Rutinitas Harian yang Konsisten
Kesehatan mental sangat terbantu dengan adanya struktur. Maka meski kerja dari rumah, jangan biarkan waktu jadi semaunya.
Coba buat rutinitas seperti:
-
Bangun pagi di jam yang sama
-
Sarapan sebelum mulai kerja
-
Punya waktu mulai dan selesai kerja yang jelas
-
Waktu istirahat siang yang tetap
Dengan rutinitas, otak akan lebih siap menghadapi hari dan tahu kapan waktunya fokus, kapan waktunya istirahat.
2. Punya Ruang Kerja yang Terpisah
Salah satu jebakan kerja dari rumah adalah tidak ada batas antara ruang kerja dan ruang santai. Ini bikin kamu susah fokus saat kerja, dan juga susah rileks saat istirahat.
Solusi:
-
Tentukan area khusus kerja (meja kecil di sudut ruangan juga oke)
-
Hindari kerja di kasur
-
Rapikan area kerja agar mood tetap positif
Ruang kerja yang nyaman bantu mengondisikan otak masuk ke mode kerja saat duduk di sana.
3. Istirahat Secara Teratur
Kerja nonstop selama berjam-jam bukan tanda produktif, tapi jalan cepat menuju burnout. Tubuh dan pikiran butuh istirahat untuk tetap tajam.
Tipsnya:
-
Gunakan teknik Pomodoro: 25 menit kerja, 5 menit istirahat
-
Berdiri setiap 1 jam, lakukan peregangan ringan
-
Jadwalkan “recess” sore hari—jalan kaki sebentar, menyiram tanaman, atau sekadar duduk tanpa layar
Istirahat bukan kemunduran, tapi strategi agar kamu tetap waras dan fokus.
4. Batasi Waktu Layar dan Notifikasi
Saat kerja dari rumah, semua komunikasi terjadi lewat layar. Lama-lama bisa bikin lelah secara mental. Apalagi ditambah notifikasi yang tiada henti.
Coba langkah ini:
-
Nonaktifkan notifikasi yang tidak penting
-
Buat waktu “tanpa layar” di pagi dan malam hari
-
Gunakan mode fokus atau “do not disturb” saat deep work
Digital overload bisa dicegah dengan manajemen screen time yang sehat.
5. Tetap Terhubung dengan Orang Lain
Kesepian adalah tantangan nyata dalam kerja remote. Meski secara teknis terhubung lewat chat dan meeting, kadang tetap terasa sepi.
Cara mengatasinya:
-
Jadwalkan ngobrol santai (virtual coffee break) dengan rekan kerja
-
Video call dengan teman atau keluarga di luar jam kerja
-
Gabung komunitas atau grup online yang sesuai minat
Interaksi manusia tetap penting buat menjaga stabilitas emosi.
6. Jangan Lupa Bergerak dan Olahraga Ringan
Duduk terlalu lama, kurang gerak, dan jarang keluar rumah bisa bikin tubuh kaku dan mood turun.
Tipsnya:
-
Mulai pagi dengan stretching 5 menit
-
Lakukan olahraga ringan 2–3 kali seminggu (yoga, jalan kaki, bodyweight training)
-
Manfaatkan waktu istirahat untuk naik turun tangga atau sekadar stretching
Gerakan kecil bisa memberi efek besar terhadap suasana hati dan energi harianmu.
7. Buat To-Do List yang Masuk Akal
Kadang beban kerja terasa berat karena kamu menumpuk terlalu banyak tugas dalam satu hari. Ujungnya? Stres dan perasaan gagal.
Solusi:
-
Buat daftar prioritas (urgent vs penting)
-
Bagi pekerjaan besar jadi bagian kecil
-
Rayakan pencapaian kecil harian
To-do list yang realistis bantu kamu tetap termotivasi dan tidak merasa overwhelmed.
8. Tetapkan Jam Selesai Kerja
Kerja dari rumah bikin batas antara “jam kerja” dan “jam santai” kabur. Ini bisa bikin kamu terus bekerja tanpa sadar, yang akhirnya memicu kelelahan mental.
Mulai sekarang:
-
Tentukan jam kerja, misalnya 9–17
-
Setelah itu, tutup laptop dan jangan buka email kerja
-
Gunakan malam hari untuk aktivitas pribadi, bukan mengejar deadline
Work-life balance tetap penting, meski tempat kerja dan rumah menyatu.
9. Konsumsi Makanan Sehat dan Cukup Air
Jangan karena di rumah, kamu makan asal-asalan. Apa yang kamu konsumsi sangat memengaruhi kesehatan mental juga.
Tipsnya:
-
Hindari junk food berlebihan
-
Perbanyak buah, sayur, dan protein
-
Minum air minimal 2 liter sehari
-
Jangan skip makan hanya karena sedang sibuk
Tubuh yang sehat akan membantu pikiran tetap tenang dan stabil.
10. Konsultasi Jika Perlu
Kalau kamu merasa mulai tertekan, cemas berlebihan, atau kehilangan semangat kerja selama berhari-hari, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.
Banyak layanan psikolog kini bisa diakses online, seperti:
-
Riliv
-
Sehat Jiwa Kemenkes
-
Halodoc Mental Health
-
Konselor kampus atau komunitas
Menjaga kesehatan mental bukan kelemahan, tapi langkah bijak.
Kesimpulan
Tips menjaga kesehatan mental saat kerja remote dari rumah penting untuk dijadikan gaya hidup. Bekerja dari rumah memang fleksibel, tapi tanpa kontrol yang baik, bisa menimbulkan stres tersembunyi.
Dari rutinitas yang konsisten, ruang kerja yang nyaman, hingga istirahat dan interaksi sosial—semuanya bisa membuat pengalaman kerja remote jadi lebih sehat dan menyenangkan.
Karena pada akhirnya, produktivitas terbaik hanya bisa tercapai kalau tubuh dan pikiranmu berada di kondisi optimal.